History Education: Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Setelah mengenal Tulisan




HISTORY EDUCATION



Sunday 25 August 2013

Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Setelah mengenal Tulisan

B. Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia setelah Mengenal Tulisan
Bangsa Indonesia mulai mengenal tulisan atau memasuki zaman sejarah sejak abad ke-5M. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan penemuan sebuah prasasti berupa yupa did aerah Muara Kaman, tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur yang merupakan peninggalan Kerajaan Kutai.
Tulisan merupakans uatu hal yang sangat penting bagi sebuah bangsa. Melalui tulisan, masa lalu dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya. Bukti-bukti tertulis tersebut berupa prasasti, kitab, dan dokumen.

1.     Prasasti
Prasasti adalah peninggalan tertulis yang dipahatkan dand ilukiskan pada bahan yang tidak mudah rusak, seperti batu atau logam. Prasasti dibuat untuk mengabadikan suatu peristiwa penting yang dialami oleh  seoang raja atau sebuah kerajaan. Contoh peninggalan tertulis berupa prasasti, antara lain tujuh buah yupa (peninggalan Kerajaan Kutai); Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Pasir Awi, Prasasti Tugu, Prasasti Muara Cianten (peninggalan kerajaan tarumanegara); prasasti kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuwo, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Karang Berahi, Prasasti Ligor, dan Prasasti Nalanda (peninggalan Kerajaan Sriwijaya); Prasasti canggal, Prasasti Matyasih / Prasasti Kedu, Prasasti Kalasan,d an Prasasti Klurak (peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ). Prasasti-prasasti tersebut ada yang berhuruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno; berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta; berhuruf Pallawa dan berbahasa Jawa Kuno; berhuruf Pranagari dan berbahasa Sansekerta.

                                                             

                                                                                    
                                                                         (Prasasti Tugu)

2.    Kitab
Kitab adalah sebuah karya sastra yang ditulis oleh para pujangga pada masa lampau. Sebuah kitab biasanya ditulis atas perintah raja yang isinya banyak memuat tentang keagungan dan kebesaran raja yang bersangkutan. Contoh kitab yang pernah ditulis, antara lain sebagai berikut :
a.      Pada zaman Kediri
Pada zaman Kediri dihasilkan kitab-kitab sebagai berikut :
1)    Kitab Arjunawiwaha
Kitab Arjunawiwaha merupakan karya Mpu Kanwa. Kitab ini meriwayatkan Arjuna yang bertapa untuk mendapatkan senjata guna keperluan perang melawan Kurawa
2)   Kitab Kresnayana
Kitab kresnayana merupakan karya Mpu Triguna. Kitab ini memuat riwayat Kresna semasa kecil. Cerita yang mirip dengan Kresnayana adalah cerita dalam Kitab Hariwangsa karya Mpu Panuluh, yang digubah pada zaman raja jayabaya. Kitab Hariwangsa berisi kisah perkawinan kresna dengan Dewi Rukhimi.
3)   Kitab Smaradahana
Kitab Smaradahana merupakan karya Mpu Dharmaja pada masa Sri Kameswara. Kitab ini mengisahkan hilangnya suami istri Dewa Kama dan Dewi Ratih karena api yang keluar dari mata ketiga Dewa Syiwa.

4)   Kitab Baratayudha
Kitab Baratayudha merupakan karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Kitab ini berisi tentang peperangan selama 18 hari antara keluarga Pandawa dan Kurawa di padang Kurusetra.
5)   Kitab Gatotkacasraya
Kitab Gatotkacasraya merupakan karya Mpu Panuluh. Kitab ini menceritakan perkawinan Abimanyu (putra Arjuna) dengan Siti sundhari atas bantuan Gatotkaca (putra Bima). Kitab Gatotkacasraya ditulis pada zaman Raja Jayabaya.

b.       Pada Zaman Majapahit I
Pada zaman Majapahit I dihasilkan kitab-kitab sebagai berikut :
1.     Kitab Negarakertagama
Kitab Negarakertagama ditulis pada zaman pemerintahan Hayam Wuruk oleh Mpu Prapanca. Kitab ini berisi mengenai Kerajaan Singasarid ari masa pemerintahan ken Arok (raja pertama singasari) hingga Raja Hayam Wuruk (Majapahit)
2.    Kitab Sutasoma
Kitab Sutasoma merupakan karya Mpu Tantular. Kitab ini menceritakan Sutasoma, putra raja yang kemudian mendalami agama Budha. Dalam kitab ini terdapat kata Bhinneka tunggal ika, tan hama dharma mangrwa. Artinya, walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu, dan tidak ada hokum yang mendua. Kata Bhinneka Tunggal Ika inilah yang kemudian menjadi semboyan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
3.    Kitab Arjunawijaya
Kitab Arjunawijaya merupakan karya Mpu Tantular. Kitab ini mengisahkan Raja Arjuna Sasrabahu dan Patih Sumantri melawan raksasa Rahwana dari Kerajaan Alengka
4.    Kitab Kutaramanawa
Kitab Kutaramanawa merupakan karya Gajah Mada. Kitab ini disusun berdasarkan kitab hokum Kutarasastra dan kitab hokum Munawasastra, kemudian disesuaikan dengan hokum adat pada waktu itu.

c.       Pada Zaman Majapahit II
Pada zaman Majapahit II dihasilkan kitab-kitab, antara lain Pararaton, Tantu Panggelaran, Calon Arang, Sundayana, Usana Bali, dan Cerita Parahiyangan. Kitab Pararaton berisi dongeng dan mitos. Pengarang kitab Pararaton sampai sekarnag belum diketahui. Kitab Pararaton terdiri atas dua bagian. Bagian peprtama berisi riwayat Ken arok sampai raja-raja Singasari. Bagian kedua mengisahkan Kerajaan majapahit  mulaid ari Raden Wijaya, Jayanegara, pemebrontakan ROnggolawe dan Sora, Perang Bubad, dan daftar raja sesudah Raja Hayam Wuruk.



d.      Pada Zaman Islam
Pada zaman Islam muncul banyak karya sastra, seperti hikayat andawa Lima, Hikayat Perang Pandawa Jaya, Hikayat Sri Rama, dan Hikayat Maharaja Rahwana. Selain kitab ada pula ceria panji, seperti Syair Ken Tambunan, Lelakon Mahesa Kuitir, Syair Panji Sumirang, Cerita Wayang Kinundang. Hikayat Panji Kuda Sumirang, dan Hikayat Panji Wilakusuma.
Selain hikayat, ada pula kitab suluk. Kitab ini bercorak magis, berisi ramalan, penentuan hari baik dan buruk, dan pemberian makna terhada suatu kejadian. Contoh kitab suluk, antara lain suluk Sukarasa (menceritakan K Sukrasa yang mencari ilmu untuk mendapatkan  kesempurnaan) Suluk Wujil (berisi wejangan Sunan Bonang, kepada Wujil, bekas abdi Raja Majapahit), dan Suluk Malang Sumirang (berisi ujian dan mengungkapkan seseorang yang telah mencapai kesempurnaan dan bersatu dengan Tuhan  YME)
Kitab yang ditulis oleh para pujangga dari kerajaan Islam di Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1)       Kitab Bustanus Salatin, ditulis oleh Nuruddin ar-Raniri dari Aceh.
Kitab ini berisi mengenai adat istiadat Aceh dan ajaran agama Islam
2)      Kitab Sultan Agung dari Mataram. Kitab ini berisi senang ajaran-ajaran filsafat. Sultanb Agung juga menulis kitab Nitisruti\, Nitisastra, dan Astabrata yang bersumber pada kitab Ramayana. Kitab-kitab tersebut berisi tentang tabiat baik.
3)     Kitab Ade Allopiloping Bicaranna Pabbahi’e oleh Amanna Gappa dari Makasar. Kitab  ini berisi tentang hokum-hukum perniagaan bagi Kerajaan Makasar.
3. Dokumen
Dokumen adalah surat berharga yang di dalamnya memua bukti terulis tentang suau perisiwa pada masa lalu. Dokumentas memiliki peran yang sangat penting untuk merekonstruksi perisiwa masa lalu. Oleh karena itu, dokumen perlu didokumentasikan. Dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi yang termua pada dokumen.


Thank You ;)


5 comments:

 
COPYRIGHTED © NEENA NARENDRA DAFFA | RENNAFA.BLOGSPOT.COM | 2013 ALL RIGHTS RESERVED