B. Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia setelah Mengenal
Tulisan
Bangsa
Indonesia mulai mengenal tulisan atau memasuki zaman sejarah sejak abad ke-5M.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan penemuan sebuah prasasti berupa yupa did
aerah Muara Kaman, tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur yang merupakan
peninggalan Kerajaan Kutai.
Tulisan
merupakans uatu hal yang sangat penting bagi sebuah bangsa. Melalui tulisan,
masa lalu dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya. Bukti-bukti tertulis
tersebut berupa prasasti, kitab, dan dokumen.
1.
Prasasti
Prasasti
adalah peninggalan tertulis yang dipahatkan dand ilukiskan pada bahan yang
tidak mudah rusak, seperti batu atau logam. Prasasti dibuat untuk mengabadikan
suatu peristiwa penting yang dialami oleh seoang raja atau sebuah kerajaan. Contoh
peninggalan tertulis berupa prasasti, antara lain tujuh buah yupa (peninggalan
Kerajaan Kutai); Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu,
Prasasti Pasir Awi, Prasasti Tugu, Prasasti Muara Cianten (peninggalan kerajaan
tarumanegara); prasasti kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuwo, Prasasti Telaga
Batu, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Karang Berahi, Prasasti Ligor, dan Prasasti
Nalanda (peninggalan Kerajaan Sriwijaya); Prasasti canggal, Prasasti Matyasih /
Prasasti Kedu, Prasasti Kalasan,d an Prasasti Klurak (peninggalan Kerajaan
Mataram Kuno ). Prasasti-prasasti tersebut ada yang berhuruf Pallawa dan
berbahasa Melayu Kuno; berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta; berhuruf
Pallawa dan berbahasa Jawa Kuno; berhuruf Pranagari dan berbahasa Sansekerta.
(Prasasti
Tugu)
2.
Kitab
Kitab
adalah sebuah karya sastra yang ditulis oleh para pujangga pada masa lampau.
Sebuah kitab biasanya ditulis atas perintah raja yang isinya banyak memuat
tentang keagungan dan kebesaran raja yang bersangkutan. Contoh kitab yang
pernah ditulis, antara lain sebagai berikut :
a. Pada zaman Kediri
Pada
zaman Kediri dihasilkan kitab-kitab sebagai berikut :
1) Kitab Arjunawiwaha
Kitab
Arjunawiwaha merupakan karya Mpu Kanwa. Kitab ini meriwayatkan Arjuna yang
bertapa untuk mendapatkan senjata guna keperluan perang melawan Kurawa
2) Kitab Kresnayana
Kitab
kresnayana merupakan karya Mpu Triguna. Kitab ini memuat riwayat Kresna semasa
kecil. Cerita yang mirip dengan Kresnayana adalah cerita dalam Kitab Hariwangsa
karya Mpu Panuluh, yang digubah pada zaman raja jayabaya. Kitab Hariwangsa
berisi kisah perkawinan kresna dengan Dewi Rukhimi.
3) Kitab Smaradahana
Kitab
Smaradahana merupakan karya Mpu Dharmaja pada masa Sri Kameswara. Kitab ini
mengisahkan hilangnya suami istri Dewa Kama dan Dewi Ratih karena api yang
keluar dari mata ketiga Dewa Syiwa.
4) Kitab Baratayudha
Kitab
Baratayudha merupakan karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Kitab ini berisi tentang
peperangan selama 18 hari antara keluarga Pandawa dan Kurawa di padang
Kurusetra.
5) Kitab Gatotkacasraya
Kitab
Gatotkacasraya merupakan karya Mpu Panuluh. Kitab ini menceritakan perkawinan
Abimanyu (putra Arjuna) dengan Siti sundhari atas bantuan Gatotkaca (putra
Bima). Kitab Gatotkacasraya ditulis pada zaman Raja Jayabaya.
b. Pada Zaman Majapahit I
Pada
zaman Majapahit I dihasilkan kitab-kitab sebagai berikut :
1. Kitab Negarakertagama
Kitab
Negarakertagama ditulis pada zaman pemerintahan Hayam Wuruk oleh Mpu Prapanca.
Kitab ini berisi mengenai Kerajaan Singasarid ari masa pemerintahan ken Arok
(raja pertama singasari) hingga Raja Hayam Wuruk (Majapahit)
2. Kitab Sutasoma
Kitab
Sutasoma merupakan karya Mpu Tantular. Kitab ini menceritakan Sutasoma, putra
raja yang kemudian mendalami agama Budha. Dalam kitab ini terdapat kata
Bhinneka tunggal ika, tan hama dharma mangrwa. Artinya, walaupun berbeda-beda
tetapi tetap satu, dan tidak ada hokum yang mendua. Kata Bhinneka Tunggal Ika
inilah yang kemudian menjadi semboyan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
3. Kitab Arjunawijaya
Kitab
Arjunawijaya merupakan karya Mpu Tantular. Kitab ini mengisahkan Raja Arjuna
Sasrabahu dan Patih Sumantri melawan raksasa Rahwana dari Kerajaan Alengka
4. Kitab Kutaramanawa
Kitab
Kutaramanawa merupakan karya Gajah Mada. Kitab ini disusun berdasarkan kitab
hokum Kutarasastra dan kitab hokum Munawasastra, kemudian disesuaikan dengan
hokum adat pada waktu itu.
c. Pada Zaman Majapahit II
Pada
zaman Majapahit II dihasilkan kitab-kitab, antara lain Pararaton, Tantu
Panggelaran, Calon Arang, Sundayana, Usana Bali, dan Cerita Parahiyangan. Kitab
Pararaton berisi dongeng dan mitos. Pengarang kitab Pararaton sampai sekarnag
belum diketahui. Kitab Pararaton terdiri atas dua bagian. Bagian peprtama
berisi riwayat Ken arok sampai raja-raja Singasari. Bagian kedua mengisahkan
Kerajaan majapahit mulaid ari Raden
Wijaya, Jayanegara, pemebrontakan ROnggolawe dan Sora, Perang Bubad, dan daftar
raja sesudah Raja Hayam Wuruk.
d. Pada Zaman Islam
Pada
zaman Islam muncul banyak karya sastra, seperti hikayat andawa Lima, Hikayat
Perang Pandawa Jaya, Hikayat Sri Rama, dan Hikayat Maharaja Rahwana. Selain
kitab ada pula ceria panji, seperti Syair Ken Tambunan, Lelakon Mahesa Kuitir,
Syair Panji Sumirang, Cerita Wayang Kinundang. Hikayat Panji Kuda Sumirang, dan
Hikayat Panji Wilakusuma.
Selain
hikayat, ada pula kitab suluk. Kitab ini bercorak magis, berisi ramalan,
penentuan hari baik dan buruk, dan pemberian makna terhada suatu kejadian.
Contoh kitab suluk, antara lain suluk Sukarasa (menceritakan K Sukrasa yang
mencari ilmu untuk mendapatkan kesempurnaan) Suluk Wujil (berisi wejangan
Sunan Bonang, kepada Wujil, bekas abdi Raja Majapahit), dan Suluk Malang
Sumirang (berisi ujian dan mengungkapkan seseorang yang telah mencapai
kesempurnaan dan bersatu dengan Tuhan
YME)
Kitab
yang ditulis oleh para pujangga dari kerajaan Islam di Indonesia, antara lain
sebagai berikut :
1) Kitab Bustanus Salatin,
ditulis oleh Nuruddin ar-Raniri dari Aceh.
Kitab ini berisi mengenai
adat istiadat Aceh dan ajaran agama Islam
2) Kitab Sultan Agung dari
Mataram. Kitab ini berisi senang ajaran-ajaran filsafat. Sultanb Agung juga
menulis kitab Nitisruti\, Nitisastra, dan Astabrata yang bersumber pada kitab
Ramayana. Kitab-kitab tersebut berisi tentang tabiat baik.
3) Kitab Ade Allopiloping
Bicaranna Pabbahi’e oleh Amanna Gappa dari Makasar. Kitab ini berisi tentang hokum-hukum perniagaan
bagi Kerajaan Makasar.
3. Dokumen
Dokumen adalah
surat berharga yang di dalamnya memua bukti terulis tentang suau perisiwa pada
masa lalu. Dokumentas memiliki peran yang sangat penting untuk merekonstruksi
perisiwa masa lalu. Oleh karena itu, dokumen perlu didokumentasikan.
Dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi
yang termua pada dokumen.
Thank You ;)