History Education: September 2020




HISTORY EDUCATION



Sunday, 20 September 2020

AKULTURASI KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA





Tahukah kalian bahwa Candi Borobudur merupakan bentuk akulturasi?!


sebelum mengarah lebih jauh, mari kita cari tahu dulu, makna akulturasi.
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur kebudayaan asing. Kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan asli.
Namun sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Buddha , Indonesia telah memiliki kebudayaan sndiri. Indonesia memiliki local genius. Local Genius adalah suatu kecakapan dalam menerima kebudayaan asing dan mengolahnya menjadi suatu kebudayaan yang selaras dengan kepribadian bangsa.
Candi Borobudur pada hakikatnya adalah punden berundak-undak yg mrpkn unsur Indonesia Asli. Candi ini terletak di desa Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Central Java). Candi Borobudur merupakan candiBuddha terbesar kedua setelah Candi Angkor Wat di Kamboja. Candi ini didirikan mulai tahun 770 atas perintah Raja Wisnu dari Dinasti Syailendra dan selesai dibangun pada tahun 842 pada masa kepemrintahan Raja Samaratungga.
Bentuk dasar candi Borobudur adalah punden berundak yang disesuaikan dengan kosmologi Budha Mahayana. Candi ini memiliki tinggi sekitar 42 m dengan bersusun tiga tingkat yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.

berikut contoh-contoh hasil akulturasi Hindu-Buddha dengan kebudayaan Indonesia asli :
Seni Bangunan : Candi dan Stupa
Seni Rupa : Relief dan Arca
Bahasa dan Tulisan : Prasasti, Kitab, dan Manuskrip
Sistem kepercayaan, Kepemerintahan dan Pendidikan

1. SENI BANGUNAN


CANDI

Candi merupakan sbuah bangunan yg berasal dari kekuasaan kerajaan2 Hindu-Buddha di Indonesia. Kata Candi berasal dari kata CANDIKA yaitu satu nama dari Dewi Durga (Dewi Maut).
Candi juga berasal dari kata CINANDI yg berarti Makam.
Pembuatan candi pada masa pengaruh Hindu diperuntukkan sebagai makam orang-orang terkemuka atau para raja yang wafat.
Adapun candi dalam agama Buddha merupakan sebuah tempat pemujaan kpd Tuhan Yang Maha Esa melalui Sang Buddha Gautama.

PERBEDAAN SECARA UMUM ANTARA CANDI HINDU DENGAN CANDI BUDDHA


CANDI HINDU

Fungsi candi sebagai tempat memakamkan abu jenazah raja
Bangunan terdiri atas tiga bagian, yaitu:
Bhurloka melambangkan dunia fana.
Bhurvaloka melambangkan dunia pembersih atau pemurnian.
Svarloka melambangkan dunia para dewa.
Pada puncaknya terdapat bentuk ratna
Terdapat arca dewa trimurti

CANDI BUDDHA

Fungsi candi  umumnya sebagai tempat pemujaan dewa
Bangunan umumnya terdiri atas tiga tingkatan, yaitu:
Kamadhatu melambangkan kehidupan manusia yang penuh dosa.
Rupadhatu melambangkan kehidupan manusia di dunia yang hanya mementingkan nafsu.
Arupadhatu melambangkan manusia sudah mencapai nirwana.
Pada puncak candi terdapat bentuk stupa.
terdapat arca budha baik dalam kelompok dyani budha  maupun dyani bodhisatwa.



PENAMPANG CANDI BOROBUDUR DARI ATAS>
(https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Borobudur_Mandala.svg/)

Tingkatan paling atas Candi Borobudur dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud).
Pada tingkatan ini, manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa namun belum mencapai nirwana.
Pada Arupadhatu yang terlihat adalah stupa-stupa terawang yang di dalamnya terdapat patung Buddha.
Di tingkatan tertinggi dari Candi Borobudur yang memiliki total 10 tingkatan atau pelataran ini terdapat sebuah stupa yang terbesar dan tertinggi.
Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga Unfinished Buddha yang kini di simpan di Museum Karmawibhangga(Magelang).



PATUNG UNFINISHED BUDDHA YANG BERADA DI MUSEUM KARMAWIBHANGA, MAGELANG

(http://punkdt.blogspot.com/2011/03/unfinished-buddha-or-unfinished-solomon.html)

CIRI KHAS CANDI LANGGAM JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR

JAWA TENGAH

Bentuk bangunannya tambun
Atapnya berundak-undak.
Puncaknya berbentuk stupa atau ratna.
Gawang pintu berhiasakan kalamakara.
Umur candi lebih tua.
Berfungsi sebagai tempat pemujaan.
Menggambarkan susunan masyarakat yang feodal.(raja sebagai pusat)
Reliefnya timbul agak menonjol
lukisannya naturalis.
Letak candi di tengah halaman.
Kebanyakan menghadap ke timur.
Kebanyakan terbuat dari batu hitam(andesit).
lama pembangunan lebih pendek

JAWA TIMUR

Bentuk bangunannya ramping.
Atapnya perpaduan tingkatan.
Puncaknya berbentuk kubus.
Gawang pintu ada yang diberi kalamakara, mayoritas tidak ada.
Umur candi lebih muda.
Berfungsi sebagai kuburan raja-raja.
Menggambarkan susunan masyarakat yang federal.(raja berdiri di belakang mempersatukan daerah2 dlm rangka membentuk kesatuan)
Reliefnya timbul hanya sedikit dan lukisannya menyerupai wayang kulit.
Letak candi di bagian belakang halaman.
Kebanyakan menghadap ke barat.
Kebanyakan terbuat dari batu bata.
lama pembangunan lebih panjang



Contoh Kalamakara
(http://serbasejarah.blogspot.com)



STUPA


(https://www.posjateng.id/nasional)

STUPA pada masa India kuno berfungsi sebagai tempat memakamkan abu jenazah Sang Budha itu sendiri. Di Asia Timur dan Asia Tenggara, stupa didirikan sebagai pengakuan terhadap Buddhisme.Serta sebagai lambang perjalanan Sang Budha ke Nirwana.
STUPA memiliki 3 bagiannya yaitu :
ANDHAH yaitu bagian bawah Stupa yang melambangkan manusia terikat oleh nafsu.
YANTHRA yaitu bagian tengah stupa yang melambangkan suatu benda untuk memusatkan pikiran pada saat bersemedi.
CAKRA yaitu bagian atas Stupa yang melambangkan Tempat para Dewa bersemayam atau Nirwana.



Noted : Setelah sekian lama saya off dari dunia perbloggeran, kini saya kembali lagi karena file ini ada di draft maka saya langsung teruskan saja mumpung ada waktu. Saya tunggu kritik dan saran dari para pembaca sekalian...Tunggulah lagi postingan- postingan saya mendatang,,,coming soon,,Insyaalloh...


 
COPYRIGHTED © NEENA NARENDRA DAFFA | RENNAFA.BLOGSPOT.COM | 2013 ALL RIGHTS RESERVED